Kedatangan Bangsa-Bangsa Barat ke Indonesia

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat

Terdapar beberapa hal yang melatarbelakangi bangsa-bangsa barat melakukan pelayaran ke Nusantara.

Ilustrasi kapal-kapal asing berlabuh di pelabuhan Nusantara.

Daya Tarik Indonesia bagi Bangsa-Bangsa Barat

Indoneisa sebagai negara agraris yang subur,menghasilkan berbagai komoditas hasil bumi yang sangat di butuhkan bukan hanya oleh masyarakat Indonesia sendiri namun juga  bangsa-bangsa lain. Bahkan komoditas ini mampu menjadi daya tarik bangsa-bangsa lain di Dunia. Sejarah bangsa Indonesia mencatat kedatangan bangsa-bangsa lain khususnya bangsa-bangsa barat. Komoditas tersebut yaitu rempah-rempah. Rempah-rempah seperti lada, cengkih, pala, kayu manis, vanila, jahe, kunyit dan sebagainya sangat diminati bangsa-bangsa barat. Mereka memanfaatkan rempah-rempah untuk berbagai keperluan seperti penyedap makanan, pengawet makanan, obat-obatan dan sebagainya. Di pasar Eropa rempah-rempah memiliki nilai jual yang sangat tinggi bahkan melebihi logam mulia emas pada masa itu.

Rempah-rempah salah satu daya tarik kedatangan bangsa barat ke Nusantara.

Motivasi 3G (Gold, Gospel, dan Glory)

Kedatangan bangsa barat ke Indonesia dan keberbagai negara juga dilaterbelakangi motivasi 3G (gold, glory dan gospel). Apa yang dimaksud dengan gold, glory dan gospel.

Gold berarti emas maksudnya adalah bahwa kedatangan bangsa-bangsa barat ke Indonesia adalah ingin mencari kekayaan. Glory artinya kejayaan maknanya bahwa kedatangan bangsa-bangsa barat adalah ingin menanamkan pengaruh dan kekuasaan terhadap bangsa Indonesia. Gospel artinya bangsa barat memiliki motivasi untuk menyebarkan agama nasrani atau agama Kristen kepada bangsa Indonesia.

Revolusi Industri

Revolusi Industri yang terjadi sekitar tahun 1750-1850 merupakan salah satu pendorong kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia. Pada masa ini di eropa terjadi perubahan yang revolusioner terhadap sistem produksi yaitu perubahan dari penggunaan tenaga manusia dan hewan menjadi tenaga mesin. Perubahan ini menyebabkan proses produksi lebih evisien, lebih murah dan lebih cepat. Hal ini menyebabkan meningkatnya jumlah produksi. Revolusi industri mendorong negera-negara barat untuk mencari daerah pemasaran baru dan sumber bahan baku industri. Maka mereka melakukan penjelajahan samudera hingga ke Indonesia.  

Mesin-mesin pabrik yang digunakan selama Revolusi Industri

Kedatangan Bangsa-bangsa Barat ke Indonesia

Dengan di latarbelakangi hal-hal yang telah kita pelajari di awal, maka beberapa bangsa barat datang ke Indonesia. Bangsa-bangsa tersebut antaralain.

Peta penjelajahan samudera yang dilakukan bangsa-bangsa barat.

Bangsa Portugis

Perjalanan bangsa Portugis mencari sumber rempah-rempah diawali dari kota Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz melakukan pelayaran pertama menyusuri pantai barat Afrika. Ia bermaksud melakukan pelayaran ke India, namun gagal. Portugis mencapai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfonso d’Albuquerque. Ia berhasil menguasai Malaka dan Myanmar. Selanjutnya Portugis menjalin hubungan dagang dengan Maluku. Pada tahun 1512, bangsa Portugis telah berhasil sampai di Maluku di bawah pimpinan Antonio de Abreu dan Fransisco Serao.

Fransisco Serao

Bangsa Spanyol

Bangsa Spanyol mendarat pertamakali di Tidore pada 1521 setelah melalui Filipina dan kalimantan Utara, pelayaran ini dipimpin oleh pelaut Carvalhinho dan Goncalo Gomes. Pada saat itu Tidore sedang mengalami konflik denga Ternate. Hal ini meyebabkan konflik Ternate dan Tidore semakin sengit karena Ternate di dukung Portugis dan Tidore di dukung Spanyol. Konflik ini berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Zaragoza pada 22 April 1529.

Pulau Ternate dan Tidore

Bangsa Inggris

Inggris pertamakali datang ke Indonesia pada tahun 1579 dilakukan oleh Francis Drake dan Thomas Cavendish. Ia membawa rempah-rempah dari Ternate ke Inggris melalui Samudera Hindia. Tahun 1586 Thomas Cavendish kembali ke Indonesia.

Thomas Cavendish

Dari pengalaman keberhasilan Thomas Cavendish, pemerintah Inggris ingin memperluas jangkauan perdagannya ke Asia  dengan memberikan hak istimewa kepada EIC (East Indian Company) untuk mengelola perdagangan di Asia. Tahun 1604 EIC banyak mendirikan kantor-kantor dagang di Indonesia seperti di Ambon, Aceh, Jayakarta, Banjar, Japara, dan Makassar.

Bangsa Belanda

Bangsa Belanda pertamakali datang ke Indonesia pada 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman, mendarat di pelabuhan Banten. Kedatangan Belanda mendapatkan penolakan dari rakyat Banten sehingga mereka kembali berlayar ke timur menyususri pantai utara Jawa. Ekspedisi Belanda selanjutnya dipimpin oleh Jacob van Neck pada tiba di Maluku pada 1599. 

Jacob van Neck

Banyaknya pedagang Belanda di Indonesia menyebabkan persaingan diantara mereka, maka pada tahun 1602 Belanda mendirikan kongsi dagang VOC (Vereeningde Oost-Indische Compagnie) dengan Gubernur Jenderal Pieter Both. Tahun 1619 pusat kedudukan VOC dibanten dipindah ke Batavia dipimpin oileh Jan Pieterszoon Coen. VOC berhasil menguasai dan memonopoli perdagangan di Nusantara.

VOC (Vereeningde Oost-Indische Compagnie)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dinamika Penduduk Asia

Perdagangan Antardaerah atau Antarpulau dan Perdagangan Internasional

Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat